Custom Search


| Home | Contact Us | Homepage |A Bout Me |


LCD Text Generator at TextSpace.net
:y"klik aj di bawah ini jika anda ingin liat renungan":d


Senin, 12 Mei 2008

inflasi naik

AWAS,INFLASI MULAI TINGGI

"Tertolong tarif telepon,BBM mencemaskan"

Badan Pusat statistic (BPS),memprediksikan inflasi tahunan (year on year/yoy) akan terus meningkat dalam 2 bulan mendatang. Pada April 2008,inflasi tahunan sudah mencapai 8,96%,atau jauh diatas target di APBN perubahan (APBNP)2008 sebesar 6,5%.

Tekanan inflasi dalam 2 bulan mendatang berpotensi meningkat karena pada Mei & Juni 2007, inflasi tercatat hanya 0,1% & 0,23%.

“jadi kalau nanti inflasi mei 2008 lebih dari 0,10% maka inflasi akan tembus 9%,”kata kepala BPS rusman heriawan di kantornya kemarin(2/5).

BPS mencatat inflasi bulanan(mont to mont/mtm) April sebesar 0,57%. Untuk kali pertamdalam 2th terakhir,kelompok bahan makanan bukan menjadi pemicu utma inflasi. Inflasi bulan lalu lebih banyak dipicu oloeh kenaikan harga kelompok perumahan dan energi yang menyumbang inflasi hingga o,43%. Sedangkan kelompok bahan makanan hanya menyumbang inflasi sebesar 0,13%.

Menurut rusman. Inflasi April banyak tertolong turunnya tariff telepon seluler. Sehingga kelom pok trnsportasi, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami deflasi sebesar 0,19%.

Menurut rusman, jika tidak ada penurunan tariff interkoneksi seluler, inflasi April bisa mancapi 0,78%.

Rusman menambahkan, jika harga BBm bersubsidi dinaikkan, inflasi juga berpotensi makin meninggi. Berdasarkan simulasi BPS,setiap kenaikan 10% harga premium, bisa menambah inflasi hingga 0,34%. Jika naik 15% menambah inflasi 0,51% dan kalu naik 20%,menambah inflasi 0,68%.

“untuk premium,multiplier effect-nya memang paling besar,”katanya. Sedangkan untuk minyak tanah, meskipun langsung menghantam masyarakat miskin,dampaknya hanya mengenai pngguna akhir.

Kamis, 17 April 2008

planet baru di luar tata surya

Planet Baru di Luar Tata Surya

MADRID-- Ilmuwan Spanyol mengaku menemukan planet baru di luar sistem tata surya matahari.
"Saya rasa (planet itu) sangat dekat dan hanya terpisah beberapa tahun cahaya,"ujar Ignasi Ribas, ketua tim ilmuwan yang tergabung dalam Dewan Invetigasi Ilmiah (CSIC).
Para ilmuwan tersebut menyatakan planet itu sebagai yang terkecil dibandingkan planet-planet lain di luar sistem tata surya matahari.
Planet tersebut, terang Ribas, mempunayi tekstur permukaan berbatu dan diameternya 50persen lebih panjang dibandingkan Bumi. Planet itu berjarak sekitar 30 tahun cahaya dari konstelasi bintang Leo. :f
Masa planet itu lima kali lebih besar dibandingkan dengan masa Bumi. GJ 437c merupakan di antara 300 planet yang sejauh ini telah teridentifikasi. Ia puh mengatakan bahwa planet itu tidak dapat didiami manusia.

Senin, 07 April 2008

Renungan


Hati –hati dengan ucapan
Matius 12:36

Harus diakui bahwa timbulnya pertengkaran maupun perselisihan oleh karena masing-masing tidak bisa mengendalikan diri, sehingga keluar ucapan-ucapan yang menyebabkan pihak yang lain jengkel, tersinggung, marah dsb. Memang tidak ada larangan untuk berucap, tetapi dalam berucap, orang harus tahu etika, aturan agar tidak menyinggung perasaan orang lain. Terlebih buat anak-anak Tuhan ada 1 tuntunan untuk tidak sembarangan berucap, tetapi harus bijaksana serta penuh kasih dan ucapan yang memuliakan nama Tuhan.

Kita sadar bahwa sebagai manusia, kita mempunyai sifat yang tidak baik menganai ucapan. Manusia lebih senang membicarakan kejelekan orang lain, bergosip, mencela dan yang lainnya tanpa memikirkan akibat yang kita ucapkan terhadap orang lain. Sungguh benar apa yang dikatakan firman Tuhan : “Sebab kita semua bersalah dalam bemyak hal,barang siapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang yang sempurna, yang dapat juga mengendalikan tubuhnya.” (Yak 3:2). Jelas sekali, hanya yang dapat menguasai ucapannya , ia juga dapat mengendalikan perbuatannya.

Jangan anggap remeh persoalan kecil ini, yaitu persoalan ucapan, sebab akibat dari apa yang kita ucapkan, kita akan menerima akibat dari perkataan kita seperti yang diucapkan Tuhan Yesus : “Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggung jawabkan pada hari penghakiman. Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum” (Mat 12:36-37)

Kita lihat saja pertengkaran, permusuhan, dan kehancuran suatu keluarga, bahkan suatu bangsa, disebabkan diantaranya karena masing-masing pribadi tidak dapat menjaga ucapan. Bahkan sering terjadi dikalangan gereja terjadi perselisihan hanya karena ucapan yang tidak menyenangkan.

Nb:
Sebab itu marilah kita senantiasa mempersembahkan ucapan syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memulikan nama-Nya.

Kamis, 03 April 2008

Motivasi

Ada banyak cara untuk memotivasi orang lain mencapai sasaran atau menyelesaikan suatu tugas maupun mengatasi persoalan atau tantangan yang dihadapinya. Salah satu karakteristik utama yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin adalah kemampuannya untuk memotivasi orang lain dalam mencapai tujuan atau misi dari organisasinya. Seorang pemimpin yang tidak mampu memotivasi orang-orangnya, tidak lebih dari seorang penunjuk jalan, yang tahu ke mana harus pergi tetapi sepenuhnya tidak dapat mengendalikan mereka yang dipandunya.
Pengelola rubrik: Aribowo Prijosaksono dan Roy Sembel
Jenderal Norman Schwarzkopff, pemimpin Sekutu semasa Perang Teluk menunjukkan bahwa seorang pemimpin dalam militer yang memiliki wewenang untuk memaksakan kepatuhan, biasanya adalah seorang motivator yang buruk. Pada prinsipnya, jika kita selalu menggunakan pendekatan kekuasaan untuk memaksa orang lain melakukan sesuatu, maka organisasi kita tidak akan bertahan lama. Jika ada sedikit kesempatan, maka orang-orang dalam organisasi kita akan keluar atau paling tidak kinerja (performance) mereka jauh dari yang kita harapkan. Banyak sekali organisasi atau perusahaan mengalami turnover yang besar karena pegawainya tidak memiliki motivasi yang benar.

Hubungan Motivasi dengan EmosiKemampuan seorang pemimpin untuk memotivasi anggota timnya sangat dipengaruhi oleh kecerdasan emosinya (EQ-nya). Paling tidak (sebagaimana pernah kita bahas dalam edisi Mandiri 13 tentang Manajemen Emosi) ada enam keterampilan yang perlu dimiliki oleh seorang pemimpin, sebelum dia dapat memimpin orang lain, yaitu:
Mengenali emosi diriKeterampilan ini meliputi kemampuan kita untuk mengidentifikasi apa yang sesungguhnya kita rasakan. Setiap kali suatu emosi tertentu muncul dalam pikiran, kita harus dapat menangkap pesan apa yang ingin disampaikan. Ketidakmampuan untuk mengenali perasaan membuat kita berada dalam kekuasaan emosi kita, artinya kita kehilangan kendali atas perasaan kita yang pada gilirannya membuat kita kehilangan kendali atas diri dan hidup kita.
Mengelola emosi diri sendiriAda beberapa langkah dalam mengelola emosi diri sendiri, yaitu: pertama adalah menghargai emosi dan menyadari dukungannya kepada kita. Kedua berusaha mengetahui pesan yang disampaikan emosi, dan meyakini bahwa kita pernah berhasil menangani emosi ini sebelumnya. Ketiga adalah dengan bergembira kita mengambil tindakan untuk menanganinya. Kemampuan kita mengelola emosi adalah bentuk pengendalian diri (self controlled) yang paling penting dalam manajemen diri, karena kitalah sesungguhnya yang mengendalikan emosi atau perasaan kita, bukan sebaliknya.
Memotivasi diri sendiriMenata emosi sebagai alat untuk mencapai tujuan merupakan hal yang sangat penting dalam kaitan untuk memberi perhatian, untuk memotivasi diri sendiri (achievement motivation). Kendali diri emosional – menahan diri terhadap kepuasan dan mengendalikan dorongan hati – adalah landasan keberhasilan dalam berbagai bidang. Keterampilan memotivasi diri memungkinkan terwujudnya kinerja yang tinggi dalam segala bidang. Orang-orang yang memiliki keterampilan ini cenderung jauh lebih produktif dan efektif dalam hal apa pun yang mereka kerjakan.
Mengenali emosi orang lainMengenali emosi orang lain berarti kita memiliki empati terhadap apa yang dirasakan orang lain. Penguasaan keterampilan ini membuat kita lebih efektif dalam berkomunikasi dengan orang lain. Inilah yang disebut Covey sebagai komunikasi empatik. Berusaha mengerti terlebih dahulu sebelum dimengerti. Keterampilan ini merupakan dasar dalam berhubungan dengan manusia secara efektif.

Mengelola emosi orang lain Jika keterampilan mengenali emosi orang lain merupakan dasar dalam berhubungan antarpribadi, maka keterampilan mengelola emosi orang lain merupakan pilar dalam membina hubungan dengan orang lain. Manusia adalah makhluk emosional. Semua hubungan sebagian besar dibangun atas dasar emosi yang muncul dari interaksi antarmanusia. Keterampilan mengelola emosi orang lain merupakan kemampuan yang dahsyat jika kita dapat mengoptimalkannya. Sehingga kita mampu membangun hubungan antarpribadi yang kokoh dan berkelanjutan. Dalam dunia industri hubungan antarkorporasi atau organisasi sebenarnya dibangun atas hubungan antarindividu. Semakin tinggi kemampuan individu dalam organisasi untuk mengelola emosi orang lain (baca: membina hubungan yang efektif dengan pihak lain) semakin tinggi kinerja organisasi itu secara keseluruhan.

Memotivasi orang lainKeterampilan memotivasi orang lain adalah kelanjutan dari keterampilan mengenali dan mengelola emosi orang lain. Keterampilan ini adalah bentuk lain dari kemampuan kepemimpinan, yaitu kemampuan menginspirasi, mempengaruhi dan memotivasi orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Hal ini erat kaitannya dengan kemampuan membangun kerja sama tim yang tangguh dan handal.

3 Jenis MotivasiJadi memotivasi orang lain, bukan sekadar mendorong atau bahkan memerintahkan seseorang melakukan sesuatu, melainkan sebuah seni yang melibatkan berbagai kemampuan dalam mengenali dan mengelola emosi diri sendiri dan orang lain. Paling tidak kita harus tahu bahwa seseorang melakukan sesuatu karena didorong oleh motivasinya. Ada tiga jenis atau tingkatan motivasi seseorang, yaitu: pertama, motivasi yang didasarkan atas ketakutan (fear motivation). Dia melakukan sesuatu karena takut jika tidak maka sesuatu yang buruk akan terjadi, misalnya orang patuh pada bos karena takut dipecat, orang membeli polis asuransi karena takut jika terjadi apa-apa dengannya, anak-istrinya akan menderita. Motivasi kedua adalah karena ingin mencapai sesuatu (achievement motivation). Motivasi ini jauh lebih baik dari motivasi yang pertama, karena sudah ada tujuan di dalamnya. Seseorang mau melakukan sesuatu karena dia ingin mencapai suatu sasaran atau prestasi tertentu. Sedangkan motivasi yang ketiga adalah motivasi yang didorong oleh kekuatan dari dalam (inner motivation), yaitu karena didasarkan oleh misi atau tujuan hidupnya. Seseorang yang telah menemukan misi hidupnya bekerja berdasarkan nilai (values) yang diyakininya. Nilai-nilai itu bisa berupa rasa kasih (love) pada sesama atau ingin memiliki makna dalam menjalani hidupnya. Orang yang memiliki motivasi seperti ini biasanya memiliki visi yang jauh ke depan. Baginya bekerja bukan sekadar untuk memperoleh sesuatu (uang, harga diri, kebanggaan, prestasi) tetapi adalah proses belajar dan proses yang harus dilaluinya untuk mencapai misi hidupnya.Dalam buku The One Minute Manager, kedua penulis (Kenneth Blanchard dan Spencer Johnson) merangkum topik bahasan kita mengenai motivasi ini dalam sebuah ilustrasi yang amat menarik mengenai Manajer Satu Menit. Untuk menjadi manajer yang efektif dan dapat memotivasi anak buah untuk mencapai sasaran perusahaan, maka ada tiga hal yang harus dilakukan.
Pertama adalah membangkitkan inner motivation dari orang yang dipimpinnya dengan menetapkan berbagi misi atau sasaran yang akan dicapai. Kita sebagai pemimpin perlu berbagi dengan tim kita untuk secara bersama melihat visi secara jelas dan mengapa kita melakukannya. Motivasi yang benar akan tumbuh dengan sendirinya ketika seseorang telah dapat melihat visi yang jauh lebih besar dari sekadar pencapaian target. Sehingga setiap orang dalam organisasi kita dapat bekerja dengan lebih efektif karena didorong oleh motivasi dari dalam dirinya.Hal kedua dan ketiga yang perlu dilakukan oleh seorang manajer efektif adalah memberikan pujian yang tulus dan teguran yang tepat. Kita dapat membuat orang lain melakukan sesuatu secara efektif dengan cara memberikan pujian, dorongan dan kata-kata atau gesture yang positif. Bahkan dalam bukunya yang melegenda, Dale Carnegie (How to Win Friends and Influence People) menempatkan ini sebagai prisip pertama dan kedua dalam menangani manusia, yaitu: (1) jangan mengkritik, mencerca atau mengeluh, dan
(2) berikan penghargaan yang jujur dan tulus.
Manusia pada prinsipnya tidak senang dikritik, dicemooh atau dicerca, tetapi sangat haus akan pujian dan apresiasi. Tetapi kritik atau teguran yang tepat seringkali justru diperlukan untuk membangun tim kerja yang kokoh dan handal. Yang penting dalam menegur orang lain adalah bukan pada apa yang kita sampaikan tetapi cara menyampaikannya. Teguran yang tepat justru dapat menjadi motivasi dan menimbulkan reaksi yang positif. Penelitian yang dilakukan dalam lima puluh tahun terakhir menunjukkan bahwa motivasi kerja tidak semata didasarkan pada nilai uang yang diperoleh (monetary value). Ketika kebutuhan dasar (to live) seseorang terpenuhi, maka dia akan membutuhkan hal-hal yang memuaskan jiwanya (to love) seperti kepuasan kerja, penghargaan, respek, suasana kerja , dan hal-hal yang memuaskan hasratnya untuk berkembang (to learn), yaitu kesempatan untuk belajar dan mengembangkan dirinya. Sehingga akhirnya orang bekerja atau melakukan sesuatu karena nilai, ingin memiliki hidup yang bermakna dan dapat mewariskan sesuatu kepada yang dicintainya (to leave a legacy).